Memahami dan Mengeksplorasi Target Pasar

Banyak hal yang harus diperhatikan dalam menyusun strategi pemasaran, salah satunya adalah dengan menentukan target pasar yang tepat untuk bisnis kita. Bagi usaha kecil dan menengah (UKM), memiliki target pasar yang terukur dapat membuat mereka lebih mudah untuk memasarkan produk mereka di tengah himpitan perusahaan-perusahaan besar.

Tidak hanya itu, target pasar juga dapat membantu UKM dalam mengembangkan seluruh lini pemasarannya. Mulai dari optimalisasi kegiatan pemasaran, pengembangan produk yang lebih sesuai dengan konsumen, hingga penggunaan anggaran yang lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu, penting bagi UKM dalam menentukan dan memahami target pasarnya dengan baik sebelum memasarkan produknya secara luas. Untuk memiliki pemahaman lebih lanjut, berikut kami hadirkan hal-hal yang harus diperhatikan dalam memahami dan mengeksplorasi target pasar untuk bisnis Anda.

Mulai Tentukan Segmentasi Anda

Sebagai langkah awal, Anda dapat memulai dengan memperhatikan dan menganalisis segmentasi pasar yang sesuai untuk produk Anda. Kriteria ini dibutuhkan untuk membantu Anda memiliki target pasar yang semakin spesifik dan lebih terarah sehingga pesan dapat lebih tersampaikan dan anggaran pemasaran dapat lebih efisien. Berikut faktor-faktor yang dapat diperhatikan untuk menentukan segmentasi pasar:

a. Demografi

Segmentasi demografi adalah pengelompokan dasar yang dapat kita lakukan dalam penyusunan target pasar. Pengelompokkan ini memperhatikan latar belakang konsumen seperti usia, jenis kelamin, status ekonomi, hingga tingkat pendidikan. Segmentasi ini dapat membantu untuk menentukan kelompok mana yang sesuai untuk mengkonsumsi produk Anda. Sebagai contoh, bila UKM Anda bergerak di bidang fashion pria untuk anak muda, Anda mungkin memiliki segmentasi demografi seperti usia 17-25 tahun, pria, mahasiswa, dan status ekonomi menengah ke atas.

b. Geografi

Segmentasi geografi dapat membantu Anda memetakan lokasi konsumen Anda. Beberapa faktor yang dapat diperhatikan dalam segmentasi ini adalah apakah tinggal di daerah perkotaan atau pedesaan, apakah terjangkau dengan jalur distribusi, dan berasal dari daerah yang membutuhkan produk Anda atau tidak. Pengelompokkan ini dapat membantu kita melihat daya beli konsumen, keterjangkauan, kecocokkan produk dan menyusun kampanye pemasaran di daerah yang lebih spesifik. Contohnya, karena bisnis Anda masih terbatas di sekitar Jakarta, target pasar Anda adalah mereka yang berdomisili di Jabodetabek dan sekitarnya.

c. Psikografi

Dalam segmentasi psikografi, kita dapat mengelompokkan konsumen sesuai dengan karakter dan gaya hidupnya. Faktor-faktor yang dapat diperhatikan adalah minat, gaya hidup, hobi, sikap, nilai, kebiasaan, hingga perilaku konsumen. Memahami pengelompokkan ini dapat membantu untuk menemukan karakter konsumen yang sesuai atau justru menyesuaikan media dan konten pemasaran sesuai dengan konsumen Anda. Sebagai contoh, karena produk Anda cocok untuk pakaian informal, Anda menyasar mereka yang sering bepergian, hangout bersama teman, senang tampil beda, dan ingin terlihat keren saat melakukan hobi mereka.

Lakukan Analisis Kompetitor

Setelah melakukan segmentasi untuk menentukan target pasar yang lebih spesifik, Anda juga dapat melakukan analisis kompetitor untuk melihat celah atau peluang dalam memenangkan pasar. Anda dapat menyasar kategori konsumen yang mungkin masih sedikit terjamah kompetitor atau sesuai dengan kekuatan dari produk Anda. Hal ini dapat membantu Anda untuk melakukan brand positioning, sehingga dapat melihat target pasar mana yang dapat disasar dengan maksimal dan bagaimana strategi pengembagan produk untuk target pasar yang dipilih tersebut. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam melakukan analisis kompetitor:

1. Identifikasi Kompetitor

Sebagai langkah awal, hal yang tentu harus Anda lakukan adalah mengenali siapa kompetitor brand Anda. Temukan apakah brand tersebut menjual produk yang sama, berada di kategori serta memiliki segmentasi yang sama, atau memiliki wilayah atau cakupan pemasaran yang sama. Bila brand Anda bergerak di bidang makanan cemilan yang menargetkan segmentasi anak muda di daerah Jabodetabek. Anda dapat mengidentifikasi beberapa brand lain yang juga menjual cemilan serta juga menargetkan anak muda di daerah Jabodetabek pula.

2. Pahami Strategi Pemasaran Kompetitor

Setelah mengetahui siapa saja kompetitor Anda, hal yang selanjutnya dilakukan adalah melihat bagaimana brand-brand tersebut menerapkan strategi pemasarannya. Hal-hal seperti bagaimana penggunaan media sosial, promo atau diskon, serta branding yang dilakukan kompetitor harus diperhatikan. Melanjutkan contoh di atas, pada tahap ini Anda harus mencari channel pemasaran apa saja yang digunakan brand-brand tersebut, bagaimana performa media sosial mereka (contoh: jumlah follower dan engagement rate), konten seperti apa yang diberikan melalui media sosial mereka, serta apa promo yang saat ini sedang diselenggarakan.

3. Ketahui Kelebihan dan Kelemahan Kompetitor

Selanjutnya, Anda juga harus mengetahui kelebihan dan kelemahan kompetitor dari segi kualitas produk maupun pemasarannya. Anda dapat memanfaatkan kelemahan kompetitor-kompetitor sebagai salah satu bagian dari strategi pemasaran Anda. Pada tahap ini, setelah memiliki data-data yang telah dikumpulkan di atas, identifikasi apa yang menjadi kekuatan atau kelemahan brand-brand tersebut. Bila brand-brand tersebut belum terlalu aktif di media sosial, Anda dapat memanfaatkannya agar brand Anda lebih dikenali di media sosial dibandingkan para kompetitor. Bila mereka belum memiliki promo yang bersentuhan langsung dengan kegiatan anak muda sebagaimana segmentasi yang dituju, Anda dapat membuat promo-promo baru yang dapat menarik minat segmentasi utama brand Anda tersebut.

Manfaatkan Platform Analytics

Source: Google blog

Salah satu cara untuk memahami target pasar juga bisa dilakukan melalui platform analytics. Hal ini dapat sangat bermanfaat terutama bila bisnis Anda telah memanfaatkan media sosial atau website sebagai media pemasaran. Gunakan tools seperti Facebook Analytics, Instagram Analytics, Twitter Analytics, atau Google Analytics untuk memahami khalayak media sosial Anda. Dengan melakukan analisis media tersebut, Anda dapat memahami siapa saja yang berinteraksi melalui media sosial dan website bisnis Anda. Selain itu, data-data tersebut juga dapat membantu melihat apakah mereka sudah sesuai dengan target pasar atau justru produk Anda yang akan disesuaikan dengan mayoritas khalayak media sosial dan website Anda.

Pemahaman untuk mengoptimalisasikan strategi pemasaran melalui penentuan target pasar yang efektif ini juga telah dilakukan oleh beberapa startup dalam pengembangan bisnisnya. Contohnya adalah Studilmu, startup yang menyediakan platform kursus online. Dalam segmentasi strategi pemasarannya, mereka menargetkan karyawan yang ingin memperdalam kemampuan atau belajar kompetensi baru sebagai target pasarnya. Mereka juga menyesuaikan produk-produknya dengan memberikan pelatihan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan karyawan. Selain itu, hal ini juga dilakukan oleh startup di bidang kuliner, Kulina. Mereka terus memfokuskan upaya pemasarannya kepada Gen-Y dan Millenial di daerah Jabodetabek. Hal ini dilakukan sebagai upaya dalam meningkatkan penggunaan produk mereka untuk memenuhi kebutuhan target pasarnya sehari-hari.

Dengan memiliki pemahaman terhadap target pasar yang baik, Anda dapat melakukan pengembangan produk dan penyusunan strategi pemasaran kepada konsumen yang lebih efektif. Pemahaman terhadap target pasar juga membantu bisnis Anda dalam memberikan produk atau konten yang lebih relevan terhadap target pasar. Sehingga, pemahaman tersebut diharapkan dapat membantu pengembangan bisnis ke depannya.