Source: Pixabay.com

Menerapkan Strategi Omni Channel yang Efektif

Perkembangan teknologi membuat para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) kini tak lagi cukup memanfaatkan toko fisik sebagai channel utama dalam melakukan penjualan. Konsumen kini juga menggunakan platform-platform digital seperti website, media sosial, ataupun aplikasi mobile untuk melakukan riset maupun melakukan pembelian produk dengan mudah dan cepat. Hal ini yang membuat para pelaku UKM kini harus bisa memanfaatkan berbagai channel pemasarannya untuk berinteraksi dengan calon konsumen. Salah satu strategi pemasaran yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah melalui strategi omni channel.

Melalui implementasi omni channel yang efektif, pelaku UKM dapat memanfaatkan lebih dari satu channel pemasaran yang relevan dengan konsumen untuk mengembangkan bisnisnya. Mulai dari pengenalan produk hingga proses pembelian dapat dilakukan oleh calon konsumen melalui channel online dan offline serta dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun karena channel-channel tersebut saling terintegrasi. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut kami hadirkan beberapa cara yang dapat membuat penerapan strategi omni channel Anda lebih efektif.

Pahami Consumer Journey

Source: Pixabay.com

Sebelum menyusun strategi dan melakukan pemilihan channel pemasaran yang tepat, sebaiknya hal yang terlebih dahulu dilakukan adalah mengetahui dan memahami bagaimana consumer journey dari brand. Anda dapat menganalisisnya dengan melihat performa analytics, statistik penjualan, atau melakukan survei untuk memiliki pemahaman yang lebih komprehensif. Hal-hal seperti dari mana konsumen mengetahui produk, apa yang dilakukan sebelum melakukan pembelian, dimana konsumen paling banyak melakukan pembelian, hingga bagaimana para konsumen memberikan rekomendasi penggunaan produk kepada orang lain wajib Anda ketahui.

Sebagai contoh, secara statistik konsumen brand Anda ternyata paling banyak melakukan pembelian di toko offline, namun setelah memiliki pengetahuan yang mendalam, konsumen Anda cukup sering melakukan riset produk melalui aplikasi. Hal ini dapat memperlihatkan bahwa penting bagi Anda untuk terus melakukan pembaruan stok ataupun pilihan produk melalui aplikasi karena disitulah calon konsumen Anda paling banyak melakukan riset yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian.

Tentukan Channel Pemasaran yang Relevan

Source: Pixabay.com

Setelah mengetahui consumer journey dengan baik, kini Anda dapat memilih channel pemasaran yang tepat untuk dimaksimalkan. Meski kita sedang menyusun strategi omni channel, bukan berarti dengan memanfaatkan seluruh channel pemasaran yang tersedia akan memberikan peningkatan efektivitas penjualan. Hal ini juga dapat membantu pelaku UKM yang mungkin belum memiliki anggaran besar serta sumber daya yang cukup untuk memaksimalkan channel pemasaran yang terlalu banyak.

Misalnya, Anda menemukan data bahwa konsumen lebih banyak berinteraksi dengan brand hanya melalui media sosial, website, serta toko fisik brand. Dengan begitu, Anda cukup memfokuskan strategi omni channel pada tiga channel tersebut. Namun, tidak menutup kemungkinan juga bila Anda ingin mencoba untuk meningkatkan efektivitas channel lain disaat yang bersamaan asalkan tetap memprioritaskan channel yang relevan terlebih dahulu.

Pastikan Tiap Channel Saling Terintegrasi

Hal terakhir sekaligus yang paling penting dalam menyusun strategi omni channel adalah memastikan masing-masing channel yang digunakan saling terintegrasi. Bukan hanya kemudahan mendapatkan produk secara online dan offline, melainkan juga pesan komunikasi, ketersediaan, serta promosi yang dilakukan harus dapat dinikmati oleh konsumen di berbagai channel yang tersedia. Mulai dari pencarian produk hingga keputusan melakukan pembelian, brand dapat mengarahkan konsumen dengan pesan yang sama dan saling terintegrasi, sehingga efek yang dihasilkan dapat lebih kuat.

Contohnya, brand Anda sedang mengadakan promosi “buy 1 get one”, Anda dapat membuat konten di media sosial yang mempromosikan promo tersebut lalu diakhiri dengan mengarahkan calon konsumen untuk melihat pilihan produk melalui website. Tidak hanya itu, konsumen juga dapat memanfaatkan promosi yang sama ketika mereka memutuskan untuk berbelanja di toko fisik setelah melihat-lihat pilihan produk yang tersedia melalui website. Bentuk integrasi lainnya juga bisa dilihat dalam pemanfaatan aplikasi, bila seorang calon konsumen menaruh barang pada shopping cart namun tidak langsung melakukan pembelian, Anda dapat memberikan informasi mengenai cabang terdekat mana yang bisa dikunjungi oleh calon konsumen tersebut untuk melihat-lihat produk pilihannya secara langsung.

Pemanfaatan omni channel sebagai strategi pemasaran ini juga dilakukan oleh Gramedia. Salah satu toko buku terbesar di Indonesia ini kini telah meluncurkan aplikasi Gramedia Go sebagai upaya memudahkan konsumennya melakukan pembelian buku secara online maupun offline. Selain Gramedia, strategi ini juga digunakan oleh startup Bhinneka. Sejak tahun 2001, mereka telah menerapkan strategi omni channel untuk memberikan pengalaman yang sama kepada konsumen melalui website ataupun toko fisiknya.

Dengan melakukan integrasi menyeluruh terhadap seluruh channel pemasaran yang relevan dengan konsumennya, para pelaku UKM dapat memberikan pengalaman yang seamless dan real-time kepada konsumennya dalam melakukan pembelian. Penerapan strategi omnichannel ini juga diharapkan dapat membantu para pelaku UKM dalam mengembangkan bisnis melalui fleksibilitas yang dirasakan konsumen dalam pembelian produk